L'Oreal Please select a country, city or tourist destination and hotel to stay ...HOTEL.COM/

Wednesday 30 January 2019

KUNJUNGAN WISATAWAN


KUNJUNGAN WISATAWAN KE CANDI BOROBUDUR menurut:  REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG

Menteri Pariwisata Arief Yahya optimistis target kunjungan dua juta wisatawan ke Kawasan Candi Borobudur pada 2019 tercapai setelah pembangunan infrastruktur dan fasilitas selesai. Jumlah kunjungan ke Kawasan Candi Borobudur saat ini baru mencapai 750 ribu wisatawan.

Dalam peresmian Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (9/2) malam, Menteri Arief Yahya mengatakan Candi Borobudur yang ditetapkan sebagai salah satu dari "10 Destinasi Bali Baru", tersebut akan mendatangkan lebih banyak wisatawan setelah pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) selesai.
"Terlalu mudah untuk menjual Borobudur hanya dua juta wisatawan karena memiliki atraksi berkelas dunia. Namun, aksesnya pun harus kelas dunia. Kita taHu hal paling mendasar adalah bandara sudah overload," kata Menpar.

Jumlah kunjungan ke Kawasan Candi Borobudur saat ini baru mencapai 750 ribu wisatawan. Menurut Arief, jumlah kunjungan sulit menembus satu juta wisatawan karena keterbatasan kapasitas Bandara Adisutjipto yang hanya bisa menampung 1,5 juta penumpang per tahun, sedangkan jumlah kedatangan bisa mencapai 6 juta orang per tahun.

Selain itu, belum ada penerbangan langsung ke Yogyakarta atau Semarang dari kota besar dunia, kecuali dari Singapura dan Kuala Lumpur, Malaysia. Wisatawan mancanegara di luar kedua negara tersebut harus transit terlebih dahulu di Singapura, Kuala Lumpur, Jakarta atau Bali terlebih dahulu sebelum tiba di Yogyakarta. Arief meyakini jika Bandara NYIA sudah selesai, wisatawan mancanegara akan semakin dimudahkan untuk ke Borobudur.

Upaya lainnya dalam mencapai kunjungan dua juta wisatawan pada 2019, yakni fasilitas penginapan. Berkaca dari pengalaman di Mandalika, Arief menuturkan setelah diresmikannya Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, investasi resor dan hotel berbintang di area tersebut berkembang pesat.

Oleh karena itu, Menpar meminta Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur segera bergegas untuk menyiapkan fasilitas dan prasarana dasar bagi wisatawan. Ia menegaskan pembangunan fasilitas (amenities) tidak harus berbentuk gedung permanen (fixed building) seperti hotel yang membutuhkan waktu penyelesaian tiga sampai lima tahun.

Pengembangan konsep pariwisata nomaden atau nomadic tourism menjadi alternatif yang bisa menjual pariwisata Borobudur dengan cepat, yakni dengan membangun model penginapan karavan, kemah mewah (glamorous camping/glamping) dan home port.
"Semua destinasi utama, bandaranya harus internasional. Kalau tidak, orang tidak mau datang. Semua infrastruktur dan fasilitas dasar seperti jalan, hotel, internet harus 'established' terlebih dahulu," kata dia.

Kementerian Pariwisata menargetkan jumlah kunjungan wisatawan ke Borobudur pada 2019 bisa mencapai 2 juta orang dengan proyeksi devisa negara mencapai 2 miliar dolar AS.
Sumber : Antara

Tuesday 29 January 2019

Borobudur Temple


By: Rofinus Emi Lejap


Borobudur, atau Barabudur adalah candi Budha Mahayana abad ke-9 di Kabupaten Magelang, tidak jauh dari kota Muntilan, di Jawa Tengah, Indonesia. Borobudur merpakan candi Budha terbesar di dunia yang terdiri dari sembilan platform ditumpuk, enam persegi dan tiga lingkaran, diatapi oleh kubah pusat. Seluruh dinding candi dihiasi dengan 2.672 panel relief dan 504 patung Buddha. Kubah pusat dikelilingi oleh 72 patung Buddha, masing-masing duduk di dalam stupa berlubang.

Candi dibangun pada abad ke-9 pada masa pemerintahan Dinasti Sailendra, desain candi mengikuti arsitektur Buddha Jawa, yang memadukan pemujaan leluhur adat Indonesia dan konsep Buddha untuk mencapai Nirwana. Candi ini menunjukkan pengaruh seni Gupta yang mencerminkan pengaruh India pada wilayah tersebut, namun terdapat cukup adegan dan elemen asli yang digabungkan untuk membuat Borobudur unik menjadi Indonesia.

Candi ini adalah tempat suci bagi Sang Buddha dan tempat ziarah umat Buddha. Perjalanan peziarah dimulai di dasar candi dan mengikuti jalan di sekeliling candi, naik ke atas melalui tiga tingkat simbol kosmologi Buddha: Kāmadhātu (dunia keinginan), Rupadhatu (dunia bentuk) dan Arupadhatu (dunia) ketidakberwujudan). Monumen ini memandu para peziarah melalui sistem tangga dan koridor yang luas dengan 1.460 panel relief naratif di dinding dan langkan. Borobudur memiliki salah satu ansambel relief Buddha terbesar dan terlengkap di dunia.

Bukti menunjukkan bahwa Borobudur dibangun pada abad ke-9 dan kemudian ditinggalkan setelah turunnya kerajaan Hindu di Jawa pada abad ke-14 dan konversi Jawa ke Islam. Pengetahuan di seluruh dunia tentang keberadaannya dipicu pada tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu penguasa Inggris di Jawa, yang dinasihati tentang lokasinya oleh orang Indonesia asli. Borobudur sejak itu telah dilestarikan melalui beberapa restorasi. Proyek restorasi terbesar dilakukan antara tahun 1975 dan 1982 oleh pemerintah Indonesia dan UNESCO, diikuti oleh daftar monumen sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Borobudur adalah candi Budha terbesar di dunia, dan peringkatnya dengan Bagan di Myanmar dan Angkor Wat di Kamboja sebagai salah satu situs arkeologi besar di Asia Tenggara. Borobudur tetap populer untuk ziarah, dengan umat Buddha di Indonesia merayakan Hari Waisak di monumen. Borobudur adalah objek wisata tunggal yang paling banyak dikunjungi di Indonesia.
(From: en.wikipedia.org)